Entri yang Diunggulkan

peran karangtaruna dalam menanggulangi wabah covid-19

EDUKASI DAN PERAN KARANGTARUNA DALAM MENANGGULANGI BAHAYA WABAH COVID-19 DI DESA JATIREJO Desa Jatirejo adalah desa yang terletak di sebel...

Minggu, 17 Mei 2020

peran karangtaruna dalam menanggulangi wabah covid-19

EDUKASI DAN PERAN KARANGTARUNA DALAM MENANGGULANGI BAHAYA WABAH COVID-19 DI DESA JATIREJO

Desa Jatirejo adalah desa yang terletak di sebelah utara desa Ujunggede dan sebelah selatan desa Kebagusan sebrang jalan pantura. Desa Jatrejo mempunyai 10 RW dan 3 dukuh yaitu dukuh Pagilaran, Jatingarang, dan dukuh Siglagah, kecamatan Ampelgading, kabupaten Pemalang dan provinsi Jawa Tengah .
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. nfeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh beraksi melawan virus corona.
Virus ini sudah berdapak dimana mana baik dampak bagi pendidikan, ekonomi dll. Situasi didesa jatirejo pun menjadi dampaknya warga desa jatirejo banyak masalah yang datang salah satunya masalah ekonomi. Para pekerja tak sedikit yang di PHK, para pedagang mengeluh dagangannya sepi,  para ojol mengeluh sepi orderan,  para buruh harian lepas kehilangan pekerjaan. Hal ini seharusnya perlu menjadi perhatian kita semua agar saling membantu dan mencari solusi. Dari dampak tersebut warga desa jatirejo beserta pemuda dan karangtaruna bersama-sama menanggulangi wabah corona virus ini supaya tidak semakin menyebar diamana- mana dengan upaya yang dilakukan bersama guna pencegahan courona virus ini supaya cepat hilang dan tepuus penyebarannya.
Untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 Menanggulangi Bahaya Wabah Covid-19 di Desa Jatirejo karangtaruna membantu dan membangun kesadaran masyarakat desa Jatirejo tentang bahaya wabah covid 19 dengan memberikan edukasi dan cara pencegahannya. Di desa Jatirejo sendiri terdapat posko gugus tugas penanggulangan/ kesiapsiagaan penanganan corona virus. bekerjasama dengan lingkungan warga jatirejo untuk sama-sama mencegah penyebaran corona virus dengan cara lapor kepada pihak desa para masyarakat yang pulang mudik dari perantauan, social distance, tetap dirumah, mengikuti himbuan dari pemerintah dan taat terhadap aturan pemerintah untuk pencegahan virus corona. Edukasi ini juga dilakukan dengan menggunakan media sosial seperti facebook, IG, atau grup whatsapp.
 Karangtaruna bersama warga Desa Jatirejo bersama-sama melakukan pencegahan penyebaran virus corona di desa jatirejo dengan cara masyarakat mampu berperan aktif dalam melakukan pencegahan corona virus dengan pola hidup sehat, meningkatkan kesadaran para pemudik agar segera melaporkan diri ke posko tanggap covid 19 di balai desa. Dan upaya pencegahan lain-lainnya seperti sosialisasi pencegahan corona virus melalui sosial media, membagikan masker ke warga desa Jatirejo, membagikan ember cuci tangan ke mushola, melakukan penyemprotan disinfektan dan penjagaan posko gugus tugas.
Dengan melakukan edukasi pencegahan covid-19 dan upaya lainya , semoga virus ini cepat hilang dan bisa beraktivitas seperti biasanya aamiin.

Dampak covid-19 bagi siswa kelas 1


DAMPAK METODE SISTEM PEMBELAJARAN DARING DI TENGAH WABAH COVID-19 BAGI SISWA KELAS I

Indonesia menjadi salah satu negara yang turut terkena imbas pandemik Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia. Pandemik Covid-19 menyebabkan Indonesia turut mengeluarkan beberapa himbauan kepada publik, seperti seruan gerakan work from home dan seruan pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh hampir seluruh universitas yang ada di Indonesia. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka melalui platform yang telah tersedia.
Sebagai upaya untuk mencegah wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.
Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Nggak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemot, gawai yang nggak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata.
Guru, siswa, bahkan orang tua dipaksa untuk beradaptasi secara cepat dengan metode ini. Memang, di tengah situasi yang seperti ini, metode daring dirasa solusi yang paling tepat untuk dilakukan. Meski sekolah diliburkan, tetapi tuntutan dalam proses pembelajaran masih dapat terlaksana dan tercapai. Namun, jika dalam kondisi normal, banyak celah kekurangan dari metode daring ini. Tidak hanya guru, siswapun demikian. Mungkin untuk siswa-siswa SMP, SMA atau SMK, mempelajari dan menguasai aplikasi daring ini dengan cepat, dapat dilakukan. Tetapi untuk para siswa SD, hal ini dirasa cukup sulit dilakukan. Akhirnya, mau tidak mau orang tua diminta untuk terlibat dalam pembelajaran daring ini
Orang tua dengan latar belakang pendidikan yang tinggi akan mudah beradaptasi. Sementara orang tua dengan latar belakang pendidikan rendah, akan pasrah-pasrah saja jika putra putrinya selama berminggu-minggu tidak dapat mengikuti proses pembelajaran, bahkan tidak mendapat nilai. Bagaimana tidak, mereka mungkin tidak hanya gagap akan teknologi, bahkan bisa sampai  buta teknologi. Bahkan ada pula siswa yang terkendala tidak memiliki alat komunikasi yang memadai dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu.
Dampak mewabahnya virus corona (Covid-19) kini juga telah dirasakan oleh dunia pendidikan. Hal ini telah diakui oleh organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), bahwa wabah virus corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan.
Pebelajaran daring bagi siswa kelas 1 sangatlah sulit, karena usia yang masih mudah membutuhkan peran dan pengawasan dari orang tua untuk membantu anak-anaknya belajar. Terkadang ada beberapa kendala yang dihadapinya seperti tidak adanya alat komunikasi yang mendukung, ekonomi yang kurang mampu untuk membeli pulsa, kurang sabarnya orang tua dalam memberikan pengawasan belajar kepada siswa kelas I dan terkadang ada orang tua yang sibuk bekerja untuk menghidupi keluarga, karena tidak semua pekerjaan bisa dilakukan di rumah. Banyak yang mengeluh dengan metode daring ini, apalagi sebagian mata pencaharian di desa ini adalah sebagai buruh dan petani. Dari pembelajaran daring ini dirasa tidak efektif.
Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit. Apalagi untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar yang masih membutuhkan pegawasan belajar dari orang tua. Dari pembelajaran daring ini banyak siswa yang mengeluh, banyak siswa yang males belajar dan menggunakan libur mereka untuk bermain saja. Bagi orang tua ternyata dampak dari siswa diliburkan untuk kegiatan belajar di rumah merasakan kualahan dalam membimbing belajar bagi anak-anaknya. Biasanya para orang tua pasrah bulat-bulat masalah pendidikan bagi anaknya kepada guru-gurunya di sekolah, kini giliran mereka untuk mendidik anak mereka masing-masing di rumah mereka merasakan tak sanggup harus melajari semua bidang studi yang belum tentu mereka bisa menguasai semua. Mereka merasa dipusingkan dan tak sanggup, apalagi yang memiliki anak lebih dari satu, misalnya ada anaknya yang masih SD, SMP maupun SMA. Semua harus mereka bimbing dalam belajar.

Pembelajaran daring kelas 1